Dunia Psikologi Perkembangan...

Dunia Fantastis..

Sabtu, 19 Juni 2010

Anak dan Teman

Anak di dalam kelompok teman sebaya
Dalam masa anak-anak tengah, kelompok teman sebaya sangat bermanfaat. Kelompok terbentuk secara alami diantara anak- anak yang tinggal berdekatan satu sama lain atau yang pergi ke sekolah bersama. Kelompok teman sebaya seringkali terdiri dari anak-anak yang memiliki ras atau asal suku bangsa yang sama, bahkan status sosial ekonomi yang serupa. Anak-anak yang bermain bersama biasanya usianya berdekatan dan berjenis kelamin sama. Kelompok anak laki-laki lebih konsisten mengejar kegiatan berjenis olahraga.

Pengaruh positif dan negatif hubungan teman sebaya
Anak mendapatkan manfaat dari melakukan banyak hal dengan teman sebaya. Mereka mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk sosialisasi dan keintiman, mereka meningkatkan hubungan, serta mereka mendapatkan perasaan memiliki. Mereka termotivasi untuk meraih prestasi dan memperoleh kesadaran identitas. Mereka belajar kepemimpinan dan ketrampilan komunikasi, kerjasama, peran, dan aturan.
Kelompok teman sebaya membantu anak-anak belajar bagaimana bergaul didalam masyarakat, bagaimana menyesuaikan kebutuhan dan hasrat mereka dengan orang lain, kapan menyerah, dan kapan mempertahankan. Kelompok teman sebaya menawarkan keamanan emosional, yang menjamin anak-anak bahwa mereka tidak sendirian dalam melindungi pikiran yang mungkin melukai hati orang dewasa. Kelompok teman sebaya berjenis kelamin sama, dapat membantu anak-anak mempelajari perilaku yang sesuai dengan gendernya dan memasukkan peran gender kedalam konsep diri mereka.
Pada sisi negatif, kelompok teman sebaya dapat menjadi klik, bertujuan untuk eksklusif dan inklusi. Mereka dapat memperkuat prasangka, sikap yang tidsak menyenangkan terhadap mereka diliuar kelompok. Kelompok teman sebaya juga dapat mendorong kecenderungan antisosial. Anak-anak praremaja sangat mudah terpengaruh terhadap tekanan untuk melakukan penyesuaian. Dengan menjadi bagian kelompok teman sebaya, anak diharapkan menerima nilai dan norma perilaku kelompok, meski hal tersebut tidak diinginkan oleh masyarakat, anak-anak tidak memiliki kekuatan untuk ,melawan.

Popularitas
Popularitas menjadi penting di masa anak-anak tengah. Para siswa yang teman sebayanya menyukai mereka cenderung menyesuaikan diri dengan baik sebagai remaja.Popularitas sosiometrik mengidentifikasi lima kelompok status teman sebaya :
1.Populer (anak yang menerima banyak nominasi positif)
2.Ditolak (anak yang banyak menerima nominasi negatif)
3.Diabaikan (anak yang menerima sedikit nominasi dari dua jenis nominasi)
4.Kontroversial (anak yang menerima banyak nominasi positif dan negatif)
5.Rata-rata (anak yang tidak menerima jumlah nominasi yang tidak biasa dari kedua jenis nominasi)
Anak yang populer secara sosiometrik biasanya memiliki mkemampuan kognitif yang baik, motivasi berprestasi yang tinggi, baik dalam memecahkan permasalahan sosial dan asertif tanpa mengaggu atau agresif. Mereka adalah anak yang baik hati, bisa dipercaya, kooperatif, serta membuka diri dan menyediakan dukungan emosional.
Anak bisa tidak populer, baik yang ditolak maupun diabaikan biasanya bersikap agresif, hiperaktif, tidak perhatian, dan menarik diri. Anak yang tidak populer seringkali tidak sensitif terhadap perasaan anak lain dan tidak beradaptasi dengan baik terhadap situasi baru. Dalam keluarga, seringkali anak memperoleh perilaku yang mempengaruhi popularitas. Orang tua otoritatif cenderung memiliki lebih banyak anak yang populer dibanding orang tua yang otoritarian. Anak dengan orang tua otoritarian yang menghukum dan mengancam cenderung mengancam atau bertindak jahat dengan anak lain, mereka menjadi kurang populer dibanding anak yang memiliki orang tua yang otoritatif yang berusaha membantu memahami apa yang dirasakan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar